Pengertian Konjungsi
Kata sambung atau konjungsi merupakan kata untuk menghubungkan kata-kata, kalimat-kalimat, ungkapan-ungkapan dll, dan tidak untuk tujuan atau maksud lain.
Konjungsi tidak dihungkan pada objek, konjungsi tidak menerangkan kata, konjungsi hanya menghubungkan kalimat-kalimat atau kata-kata dll. Oleh sebab itu kata yang sama bisa merupakan preposisi dalam bagian yang satu, adverb didalam bagian lainnya, atau konjungsi dalam bagian yang lain juga.
Fungsi
Fungsi konjungsi menghubungkan :
- Kata dengan kata.
- Frasa dengan frasa.
- Klausa dengan klausa.
- Kalimat dengan kalimat.
- Paragraf dengan pragraf (konjungsi antarparagraf dinamakan transisi)
Kata Penghubung “dan”
Kata penghubung ini untuk menyatakan “gabungan biasa” dipakai pada bagian berikut:
Di antara dua buah kata kerja
Contoh:
- Mereka makan dan minum di kelas
- Ibu mencuci dan menyetrika pakaian kami
Di antara dua buah klausa (bagian kalimat) dalam sebuah kalimat majemuk/luas
Contoh;
- Saya mau piano dan adik menggesek biola
- Ali belajar bahasa Inggris dan kakaknya belajar bahasa Arab
Kata Penghubung “dengan”
Ini berfungsi sebagai pernyataan “gabungan biasa”, bisa juga dipakai diantara dua buah kara benda. Contoh:
- Dia dengan anaknya sudah datang
- Saya menggunting dengan gunting.
Kata Penghubung “serta”
Ini berfungsi sebagai pernyataan “gabungan biasa” dipakai diantara dua buah kata benda. Contoh:
- Kakak serta nenek akan datang minggu depan
- Uangmu serta uangku sebaiknya kita satukan saja untuk modal usaha.
Kata Penghubung “atau”
Kata ini berfungsi sebagagai pernyataan “memilih” bisa dipakai diantara bagian berikut.
- Dua buah kata benda atau frase benda Contoh:
Sarjana teknik atau sarjana sastra sama pentingnya dalam pembangunan.
- Dua buah kata kerja Contoh:
Dalam peperangan seperti itu tidak ada pikiran lain, membunuh atau dibunuh.
- Dua buah kata sifat yang berlawanan maknanya. Contoh:
Kaya atau miskin dihadapan tuhan tidak ada bedanya
Kata Penghubung “tetapi”
Kata ini berfungsi sebagai pernyataan “menggabungkan pertentangan” dipakai diantara bagian berikut.
- Dua buah kata sifat yang berkontras di dalam sebuah kalimat. Contoh:
- Anak itu cerdas tetapi malas
- Dia memang bodoh tetapi rajin
- Dua buah klausa yang subjeknya mengarah pada sebuah identitas yang sama sedangkan predikatnya merupakan dua buah kata sifat yang berkontras. Contoh:
- Rumah itu besar dan indah, tetapi halamannya sempit
- Anak itu memang bodoh, tetapi hatinya jujur
Kata Penghubung “namun”
Kata ini berfungsi untuk “menggabungkan mempertentangkan” dipakai diantara dua buah kalimat. Kalimat yang pertama atau sebelumnya berisi penyatuan serta kalimat kedua berisi pernyataan yang kontras dengan kalimat pertama. Contoh:
- Sejak kecil dia kami asuh, kami didik, dan kami sekolahkan. Namun, setelah dewasa menjadi orang besar dia lupa kepada kami.
- Sehabis lebaran banyak kantor masih sepi. Pegawai-pegawai cuma duduk-duduk, mengobrol, atau baca koran. Namun, mereka tetap berada di tempat sampai jam kantor.
Kata Penghubung “sedangkan”
Kata ini berfungsi untuk “menggabungkan memertentangkan atau mengkontraskan” dipakai diantara dua buah klausa. Contohnya:
- Ayah menjadi dokter di puskesmas, sedangkan ibunya menjadi bidan.
- Kami bekerja keras memperbaiki tanggul yang jebol itu, sedangkan mereka berdua duduk-duduk saja berpangku tangan.
Kata penghubung “sebaliknya”
Kata ini bersebrangan dengan fungsi untuk menyatakan “menggabungkan mempertentangkan dengan tegas” bisa dipakai di antara dua buah klausa atau diantara dua buah kalimat. Contoh:
- Di hadapan kita dia memang ramah. Sebaliknya, jauh dari kita sombongnya bukan main.
- Muara sungai itu lebar dan dangkal. Sebaliknya, di bagian hulu sungai itu sempit dan dalam.
Kata Penghubung “bahkan”
Kata ini berfungsi “menghubungkan menguatkan” bisa dipakai diantara dua buah kalimat. Contohnya:
- Anak itu memang nakal. Bahkan ibunya sendiri pernah ditipunya.
- Dia pandai sekali memegang rahasia. Bahkan kita sendiri tidak tahu.
Kata Penghubung “lagipula”
Contohnya: Mari kita makan di restoran ini saja, masakannya enak, harganya murah, lagipula pelayanannya memuaskan.
Kata Penghubung “apalagi”
Kata ini berfungsi untuk menyatakan “menggabungkan menguatkan” dipakai pada awal keterangan tambahan atau kalimat tambahan. Contohnya:
- Kamu saja yang lulusan SMA tidak tahu, apalagi saya yang cuma tamatan SD
- Jalan-jalan di ibu kota seringkali macet. Apalagi pada jam-jam sibuk.
Kata Penghubung “itupun”
Kata ini berfungsi untuk “menggabungkan menguatkan” bisa dipakai diantara dua buah kalimat yang amanatnya sejalan. Kalimat pertama umumnya diawali dengan kata dengan penghubung hanya.
Contoh:Hanya lima orang yang hadir dalam rapat itu. Itupun dua orang diantara mereka sudah akan meninggalkan rapat sebelum selesai.
Kata Penghubung “jangankan”
Kata ini berfungsi untuk “menguatkan mempertentangkan” dipakai pada bagian dengan klausa pertama pada kalimat majemuk setara sedangkan pada klausa disertakan partikel pun. Contohnya:
- Jangankan berjalan, berdiri pun aku tak sanggup
- Jangankan seribu, seripiah pun tak punya
Kata Penghubung “melainkan”
Kata ini berfungsi untuk menyatakan ” koreksi atau pembetulan” dipakai diantara dua buah klausa. Kluasa pertama umumnya disertai dengan kata ingkar bukan, dan diletakan pada muka usur kalimat yang akan dikoreksi.
Contoh: Kami bukan mengejek, melainkan mengatakan apa adanya
Kata Penghubung “hanya”
Kata penghubung hanya digunakan dengan aturan sebagai berikut: Untuk menyatakan “menggabungkan-mengecualikan” digunakan diantara dua buah klausa. Contohnya:
- Semua orang setuju, hanya dia yang tidak setuju
- Kami semua sudah siap untuk bertransmigrasi, hanya dia yang masih ragu-ragu
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar