Langsung ke konten utama

Field Programmable Gate Array (FPGA)

FPGA (Field Programmable Gate Array) adalah sebuah peranti (device) yang mengandung ribuan atau bahkan jutaan transistor yang saling terhubung yang dapat digunakan untuk membangun suatu fungsi-fungsi logika [Smith, 2010]. FPGA dapat dikatakan juga sebagai salah satu instrumen dalam pembangunan sistem kendali otomatis tertanam (embedded automatics control systems), yang biasanya dibangun dengan menggunakan piranti seperti mikrokontroler atau mikroprosesor. Dibandingkan dengan mirokontroler/mikroprosesor, FPGA memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh mirokontroler/mikroprosesor, yaitu pada FPGA, fungsi logikanya dapat diubah-ubah oleh user (pengguna) baik secara hardware maupun software. Dengan lain perkataan, FPGA memiliki tingkat fleksibilitas dan kesempatan yang tinggi dalam hal perubahan fungsi logika yang cepat.

Gambaran mudahnya, apabila seorang engineer membangun embedded systems menggunakan mikrokontroler/mikroprosesor maka engineer tersebut hanya dapat memrogram fitur-fitur yang dimiliki oleh mikrokontroler/mikroprosesor dan ia tidak diizinkan untuk merubah fungsi logika mikrokontroler/mikroprosesor baik secara software maupun secara hardware. Akan tetapi, apabila engineer tersebut membangunnya dengan menggunakan FPGA, maka ia diizinkan untuk merubah fungsi logikanya baik secara software maupun secara hardware. 

Hardware yang dimaksud dalam hal ini adalah jalur masukan/keluaran (pin I/O) pada FPGA yang dapat digunakan untuk melakukan antarmuka (interface) dengan peranti eksternal yang lain. Misalnya dengan sensor, LED, driver motor, saklar push-button, dan sebagainya. Sedangkan software yang dimaksud dalam hal ini adalah pengaturan transistor-transistor di dalam FPGA supaya membentuk fungsi logika tertentu.


Pengaturan Hardware & Software FPGA 
Pengaturan hardware dan fungsi logika sebuah FPGA dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman berbasis hardware yang sering disebut dengan hardware description language (HDL). Ada dua jenis HDL, yaitu Very High Speed Integrated Circuits (VHSIC) HDL dan Verilog HDL. Keduanya sama-sama disingkat dengan VHDL.

Berikut ini akan penulis berikan contoh pemrograman sistem fungsi logika menggunakan VHSIC-HDL (VHDL) yang dapat diaplikasikan pada sebuah FPGA. Program VHDL terdiri atas dua bagian utama, yaitu: 

Bagian 1: 
Bagian yang mendeklarasikan sinyal masukan (input) dan keluaran (output) disebut Entity 

Bagian 2: 
Bagian yang menjelaskan spesifikasi fungsi rangkaian logika disebut Architecture


Contoh Aplikasi FPGA 
Beberapa sistem otomatis dalam kehidupan sehari-hari yang menggunakan FPGA sebagai peranti kendalinya adalah seperti pesawat, radar, komputer, sistem robot, dan lain sebagainya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas Pengantar Statistika (Pengertian, Rumus, dan Contoh Soal dari Mean, Median, dan Modus)

Ukuran Pemusatan Data Rataan (Mean) Mean atau rata-rata hitung adalah nilai yang diperoleh dari jumlah sekelompok data dibagi dengan banyaknya data. Rata-rata disimbolkan dengan x. Rata-Rata untuk Data Tunggal Keterangan: αΊ‹ = mean n = banyaknya data x i = nilai data ke-i Rata-Rata untuk Data Bergolong (Berkelompok) Keterangan: x i  = nilai tengah data ke-i f i  = frekuesni data ke -i x s  = rataan sementara (dipilih pada interval dengan frekuensi terbesar) d i  = simpangan ke-i (selisih nilai x i  dengan nilai x s ) Contoh Soal Mean Median Median adalah nilai data yang terletak di tengah setelah data diurutkan. Dengan demikian, median membagi data menjadi dua bagian yang sama besar. Median (nilai tengah) disimbolkan dengan Me. Median untuk Data Tunggal 1. Jika banyaknya data n ganjil maka median   2. Jika banyaknya  n  genap maka Median untuk data bergolong Keterangan: Me = median Tb = t...

Cara Menghitung Nilai Rata-rata, Standar Deviasi, Ragam, dan Membuat Grafik menggunakan Microsoft Excel

Pertama buat semacam daftar nilai siswa atau nilai mahasiswa dan yang lain-lainnya. Contohnya seperti pada gambar di bawah ini Menghitung Nilai Rata-rata 1. Letakkan kursor di kolom yang sudah dibuat untuk menaruh nilai rata-rata (contohnya di C7) 2. Lalu ketik "=average(C2:C6)" dan klik enter. Atau bisa juga setelah mengetik average, saat buat tanda buka kurung tarik kursor seperti memblok kotak nilai dari yang atas sampai yang bawah, lalu buat tanda tutup kurung dan klik enter. Lebih jelasnya seperti gambar di bawah ini 3. Hasil nilai rata-rata seperti gambar di bawah ini Menghitung Standar Deviasi 1. Letakkan kursor di kolom yang sudah dibuat untuk menaruh standar deviasi atau kalau mau data itu saja yang di jadikan 1 tetapi berbeda-beda bagiannya, cukup menaruh kursornya di bawah nilai rata-rata yang sudah dibuat tadi. 2. Lalu ketik "=stdev(C2:C6)" dan klik enter. Atau bisa juga seperti keterangan yang dijelaskan di poi...

Review Jurnal

REVIEW JURNAL PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROYEK : SISTEM INFORMASI KONTRAKTOR Judul : Perancangan Sistem Informasi Manajemen Proyek : Sistem Informasi Kontraktor Jurnal : Khatulistiwa Informatika Volume & Halaman : Vol. 5 No. 2 Tahun : 2017 Penulis : Heru Setiawan & M. Qadafi Khairuzzaman Reviewer : Debora Maretauli Tanggal : 20 Oktober 2018 ABSTRAK Penerapan teknologi informasi pada kegiatan ini bertujuan untuk membantu serta memudahkan pengelolaan proses anggaran belanja, inovasi, perubahan dan kebijakan-kebijakan lainnya yang bersifat strategis. Perancangan sistem informasi manajemen proyek diharapkan dapat menjadi salah satu acuan dan sumber solusi untuk permasalahan tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode Waterfall yang terdiri dari beberapa tahap yaitu : tahap analisa data, tahap perencanaan, tahap implementasi dan tahap pengujian. Konsep perancangan menggunakan metode object oriente...